Sadranan Jum'at Pahing Desa Kedungboto (Bagian 3: Sadranan Dusun Jingkol Dihadiri Camat dan Anggota DPRD)

Bila Sadranan di Dusun Kedungboto, Dusun Semanding, dan Dusun Watulawang dilaksanakan pada Jum'at Kliwon pekan lalu, di Dusun Deles Sari, Dusun Biting dan Gedeg, serta Dusun Jingkol, sadranan dilaksanakan di hari Jum'at Pahing di bulan Ruwah atau Sya'ban.

Para pembaca budiman, setelah kita ke Dusun Deles Sari dan Dusun Biting-Gedeg, mari kita ke Dusun Jingkol, dusun paling selatan di wilayah Desa Kedungboto.

Hajatan dusun di Dusun Jingkol tahun ini sangat istimewa. Ada tiga acara yang diselenggarakan di hari yang sama yakni Jum'at 17 Maret 2023 yakni pagi hari Nyadran di pemakaman Dusun Jingkol, siang hari sesudah Jum'atan pengajian umum, dan malam hari pentas kesenian tradisional.

Mari kita ikuti Sadranan dahulu.

Menurut penuturan Kepala Dusun Mistari, pepunden yang mobak citak atau bubak yasa Dusun Jingkol adalah Simbah Roko Rayi. Namun sampai saat ini belum ditemukan makam beliau. Walaupun demikian, warga Dusun Jingkol secara rutin menyelenggarakan nyadran untuk mendoakan para leluhur yang telah berjasa obak citak dusun sehingga Dusun Jingkol berkembang pesat seperti sekarang ini. Selain itu, nyadran juga untuk mendoakan para keluarga warga yang dimakamkan di pemakaman umum Dusun Jingkol.

Yang mengejutkan, turut hadir pada Sadranan Jum'at pagi, Kepala Desa Kedungboto Ina Kristiyani yang mendampingi Camat Limbangan Alfebian Yulando dan Anggota DPRD Kendal Tri Purnomo. Hal ini cukup mengherankan karena jalan menuju ke Dusun Jingkol saat ini di beberapa ruas jalan masih dilakukan perbaikan bahkan juga ada ruas jalan yang ambles yang belum dilakukan perbaikan sehingga perjalanan harus menempuh medan yang cukup sulit.

Perhatian yang ditunjukkan oleh Camat Alfebian dan Wakil Rakyat Tri Purnomo kepada masyarakat di pelosok pedesaan ini tentu saja menggembirakan. Tak heran bila warga menyambut antusias tamu istimewa tersebut. Mereka senang karena ada pejabat yang merakyat, berbaur dalam kegiatan masyarakat seolah tak berjarak, tidak membeda-bedakan antara pejabat dan rakyat.

Semoga perhatian para pejabat kepada rakyat tidak hanya berbaur dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di pedesaan, namun juga diikuti dengan perhatian terhadap potensi pedesaan agar geliat pergerakan perekonomian rakyat semakin bergairah. Hal lain yang sangat diharapkan masyarakat adalah, setelah para pejabat melihat secara langsung keadaan infrastruktur yang ada maka akan menambah perhatian pemerintah untuk berupaya meningkatkan infrastruktur pedesaan.

Kontributor-1:
Ina Kristiyani, Kepala Desa Kedungboto