Inti peringatan Nuzulul Quran adalah agar umat Islam mengambil hikmah atas turunnya Al-Quran. Oleh karena itu, pada kebanyakan peringatan Nuzulul Qur'an selalu diisi dengan khataman Al-Quran.
Demikian pula di Masjid Baiturrochim, Dusun Semanding, Dsa Kedungboto. Pada Jum'at 7 April 2023 yang baru lalu, masyarakat memperingati malam Nuzulul Qur'an dengan khataman Al Qur'an. Setiap jamaah membaca satu juz yang dipilihnya sendiri. Demikian pula jamaah yang lain. Ketika semuanya usai, khatamlah 30 juz Al Qur'an.
Khataman Al-Quran merupakan amalan baik yang dapat dilakukan umat Islam dalam mengisi peringatan Nuzulul Quran.
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW dari Abbas r.a, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Nabi.
“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?”
Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.”
Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi).
Hadist tersebut dapat menjadi dasar cara umat Islam mengisi peringatan Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan.
Selain khataman yang dilakukan khusus di Peringatan Malam Nuzulul Qur'an, dalam bulan suci Ramadhan ini jamaah Masjid Baiturrochim juga bertadarus harian yang dimulai sejak awal Ramadhan. Pada Kamis 6 April yang baru lalu, tadarus sudah khatam. Setelah Peringatan Malam Nuzulul Qur'an, tadarus dimulai lagi dan direncanakan khatam sehari sebelum Idul Fitri tiba.
Pada Peringatan Malam Nuzuul Qur'an di Masjid Baiturrochim Semanding tersebut disampaikan pula tausiyah oleh Ustadz Muh Fathan yang menceritakan kembali kisah pertama kali diturunkannya Al Qur'an yang merupakan wahyu pertama kepada Rasulullah Muhammad SAW. Kisah tersebut diharapkan menjadikan umat Islam semakin dekat dengan Al-Quran, semakin rajin membaca, mentadabbur makna, dan mengamalkannya.
Kontributor:
Adam, warga Dusun Semanding
Dipost : 08 April 2023 | Dilihat : 514
Share :