Kedungboto - Kapulaga, Potensi Pertanian Desa Kedungboto Yang Layak Dikembangkan

Kapulaga, Potensi Pertanian Desa Kedungboto Yang Layak Dikembangkan

Kapulaga adalah tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Manfaatnya cukup banyak antara lain; sebagai bahan obat-obatan dan penyedap rasa pada makanan minuman. Jenis tanaman kapulaga yang banyak ditanam di Indonesia adalah Kapulaga Jawa (Amomum compactum). Warna buahnya merah dan berbentuk bulat. Budidaya kapulaga relatif mudah, tidak membutuhkan lahan khusus karena kapulaga dapat tumbuh baik di bawah tegakan tanaman keras, atau bisa juga ditanam sebagai tanaman sela atau tumpangsari.

Desa Kedungboto sebagian besar wilayahnya cocok untuk ditanami kapulaga karena memenuhi syarat tumbuh tanaman kapulaga. Tanah lempung berhumus, berdrainase baik, topografi rata hingga miring, kelembaban udara 40–75%, curah hujan antara 2.500–4000 milimeter per tahun, suhu harian rata-rata 20–30 derajat Celcius, ketinggian 300– 500 meter dari permukaan air laut, adalah syarat tumbuh tanaman kapulaga. Itu semua cocok dengan sebagian besar wilayah Desa Kedungboto.

Bibit Kapulaga bisa diperoleh dari anakan atau tunas baru. Bisa juga dengan percabangan rizoma yang membentuk tunas. Sedangkan masa tanam yang cocok sebaiknya dilakukan di bulan Oktober sd Desember, dimana telah dilakukan pengolahan tanah satu dua bulan sebelumnya yakni dengan membersihkan tanah dari batu, rumput, gulma, dan sisa tanaman lain, kemudian dilakukan pencangkulan dengan kedalaman sekitar 30cm.

Kapulaga tidak banyak membutuhkan perawatan, namun sebaiknya tetap dipupuk dan disiangi secara rutin. Adapun pupuk yang digunakan bisa menggunakan pupuk organik maupun non-organik.

Umumnya, tanaman Kapulaga baru akan mulai panen setelah berumur 2 hingga 3 tahun dan selanjutnya berbuah sepanjang tahun. Dalam pemanenan kapulaga, dikenal istilah panen besar 4 kali dan panen kecil 4 kali yang berlangsung dalam 1 tahun secara berselang-seling. Tanaman Kapulaga masih produktif hingga umur 10–15 tahun. Hasil panen per hektar bisa mencapai 2–3 ton buah kering per tahun, tapi ini berlaku untuk tanaman yang sudah berumur belasan tahun dengan jarak tanam yang optimal.

Buah harus dipanen sebelum benar-benar matang, bila dipanen terlalu matang atau kering, buah akan pecah dan warnanya juga kurang bagus. Cara pemanenannya dengan memotong bagian bawah dompolan. Buah yang sudah dipanen dijemur sampai kering sebelum dipasarkan, walaupun sering pula ada pedagang yang menerima Kapulaga basah. Info harga di bulan Maret 2023 ini, harga Kapulaga basah berkisar Rp8.000 per kg, sedangkan harga Kapulaga kering mencapai Rp45.000 sd Rp60.000.

Di Desa Kedungboto, sudah cukup banyak petani yang menanam Kapulaga, namun belum banyak yang menanam secara intensif. Padahal, dengan tingkat harga tersebut Kapulaga adalah potensi pertanian yang layak dikembangkan untuk mendukung kesejahteraan petani di Desa Kedungboto.

Berikut ini sematan video Budidaya Kapulaga oleh Kang Gareng, petani dari Dusun Biting;


Dipost : 2023-03-15 14:46:22 | Dilihat : 14458

Share :