LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) adalah konsep pertanian berkelanjutan yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitar lahan pertanian dan mengurangi ketergantungan pada input eksternal seperti pestisida, pupuk kimia, dan bibit hibrida.
Adalah Jumeno, seorang petani warga Dusun Biting, walaupun secara status kesejahteraan dia termasuk rentan miskin, namun dalam catatan SIKS Next Generation dia berhasil lolos tidak terpuruk ke status yang lebih rendah lagi. Semua itu berkat kegigihannya mengolah lahan pertanian seluas 700 meter persegi. Sekali lagi, hanya 700 meter persegi atau 0.07 ha. Bagi petani, dengan kepemilikan lahan seluas itu, sangat sangat kurang sekali untuk diandalkan sebagai mata pencaharian utama.
Tapi Jumeno bisa. Secara tidak disadari dia telah menerapkan LEISA.
Di lahan pertaniannya, Jumeno membuat kolam untuk memelihara ikan. Di sudut lain ada kandang dengan beberape ekor ternak kambing di dalamnya.
Di lahan pertaniannya ditanami pisang, mangga, dan belimbing. Di sela-selanya dipenuhi dengan kapulaga. Hasil pertanian paling besar diperoleh dari kapulaga yang dapat dipanen setiap 40 hari sekali. Pemupukan tanaman dipenuhi dari kotoran kambing, sama sekali tidak membutuhkan kuota pupuk yang sering diperebutkan oleh para petani. Makanan ikan juga dicukupi dari sisa dapur dan dedaunan yang ada di kebun.
Satu-satunya external input untuk LEISA ala Jumeno adalah rumput untuk makanan kambingnya. Biasanya Jumeno ngarit di kebun-kebun warga Dusun Biting lainnya, atau di perkebunan karet PT Perkebunan Biting yang sangat luas.
Menurut Kepala Desa Kedungboto, Ina Kristiyani, LEISA ala Jumeno layak menjadi inspirasi dan diduplikasi oleh banyak petani di Desa Kedungboto.
Kontributor:
Ina Kristiyani, Kepala Desa Kedungboto
Dipost : 2023-05-10 18:59:50 | Dilihat : 553
Share :