Nyadran adalah salah satu tradisi atau ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Masing-masing daerah menyelenggarakan Tradisi Nyadran di waktu yang berbeda-beda. Ada yang setahun sekali ada pula yang setahun dua kali.
Di Dusun Semanding, Desa Kedungboto, Nyadran diselenggarakan pada Jum'at Kliwon di bulan Ruwah yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 10 Maret 2023.
Nyadran merupakan bentuk penghormatan kepada nenek moyang atau leluhur. Pada saat Nyadran, masyarakat melakukan ziarah ke makam leluhur. Karena asimilasi budaya, Tradisi Nyadran di saat ini diisi dengan berbagai kegiatan religius seperti tahlilan, doa bersama, dan diakhiri dengan selamatan di makam leluhur. Di beberapa daerah bahkan ada pula yang memeriahkan Tradisi Nyadran dengan pertunjukan seni budaya. Kesemuanya itu tak lain dan tak bukan karena wujud rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia tempat tinggal yang telah dibubak yasa oleh para pepunden.
Tradisi Nyadran mencerminkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat di masyarakat Jawa. Selain itu, Nyadran juga menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya dan nilai-nilai tradisional yang ada di Indonesia.
Sadranan di Dusun Semanding dilakukan dengan ziarah ke makam pepunden atau leluhur dusun yakni Simbah Kyai Wonopati dan Simbah Kyai Setro, cikal bakal Dusun Semanding yang selalu dihormati dan dikenang jasa-jasanya oleh setiap warga masyarakat.
Berikut ini adalah dokumentasi foto Tradisi Nyadran di Dusun Semanding, Desa Kedungboto yang dilangsungkan pada Jum'at, 10 Maret 2023:
Kontributor:
Supiani, Kepala Dusun Semanding
Dipost : 10 Maret 2023 | Dilihat : 686
Share :