Tradisi Takziyah oleh Perangkat Desa Kedungboto

Takziyah adalah sebuah tradisi dalam Islam di mana seseorang memberikan penghiburan kepada keluarga atau kerabat yang sedang berduka atas meninggalnya seseorang. Biasanya takziyah dilakukan oleh keluarga, kenalan, dan warga sekitar. Takziyah bernilai ibadah sunnah, sedangkan penyelenggaraan jenazah antara lain; memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menyelenggarakan pemakaman jenazah hukumnya fardlu kifayah.

Di Desa Kedungboto, para perangkat desa memiliki tradisi, bila ada warga yang meninggal di dusun manapun, maka perangkat desa akan bertakziyah walaupun perangkat tersebut tinggal di dusun yang berbeda. Tradisi ini dilakukan sejak dahulu dengan alasan, ketika seseorang menjadi perangkat desa maka ia menyediakan dirinya untuk melayani semua lapisan masyarakat di manapun berada. Seperti halnya ketika ada seorang warga sepuh di Dusun Jingkol yang meninggal, yaitu mbah Ngatini, maka perangkat Desa Kedungboto semuanya ikut bertakziyah.

Selain itu takziyah juga bermanfaat untuk;

Menunjukkan kepedulian: Dengan melakukan takziyah, kita menunjukkan bahwa kita peduli dengan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga atau kerabat yang sedang berduka.

Memberikan dukungan emosional: Dalam takziyah, kita memberikan dukungan emosional dan moral kepada orang-orang yang sedang berduka. Hal ini bisa membantu mereka merasa lebih kuat dan tenang.

Mempererat hubungan: Takziyah juga dapat mempererat hubungan antara keluarga atau kerabat yang sedang berduka dan orang yang memberikan takziyah. Hal ini bisa membuat hubungan menjadi lebih dekat dan erat.

Mengenang kebaikan orang yang meninggal: Dalam takziyah, kita juga dapat mengenang kebaikan orang yang meninggal. Hal ini dapat memberikan rasa kedamaian dan memperkuat ikatan dengan keluarga atau kerabat yang sedang berduka.

Menyebarkan rasa perdamaian: Takziyah juga dapat menjadi salah satu cara untuk menyebarkan rasa perdamaian di tengah-tengah masyarakat. Dengan melakukan takziyah, kita bisa membantu mengurangi konflik dan meningkatkan toleransi di masyarakat.

Kontributor:
Sudiyono, Kaur Umum Desa Kedungboto