Nyadran adalah tradisi yang dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. Nyadran menjadi tradisi yang dilestarikan di Dusun Kedungboto yang termasuk salah satu dusun di Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Tradisi Nyadran di Dusun Kedungboto dilaksanakan dua kali dalam satu tahun yakni pada hari Jumat Kliwon bulan Rabi'ul Akhir dan Jumat Kliwon bulan Sya'ban. Dusun Kedungboto telah melaksanakan Tradisi Nyadran pada hari Jumat, 25 oktober 2024.
Tradisi Nyadran diikuti oleh kaum adam yakni pemuda dan bapak-bapak yang merupakan warga Dusun Kedungboto. Masing-masing individu membawa bekal dari rumah berupa nasi dan lauk pauk yang akan dikumpulkan secara kolektif. Acara Nyadran diawali dengan penataan makanan yang sudah dibawa di tempat yang sudah disediakan, lalu dilanjutkan dengan ziarah ke makam leluhur yaitu Yai dan Nyai Kendil Wesi. Terlepas dari fakta bahwa sejarah mencatat terdapat dua makam, namun hanya satu kijang yang ditemukan.
Acara dilanjutkan dengan doa bersama atau dalam Bahasa Jawa disebut dengan selametan. Para warga menuju tempat makan yang telah ditata sebelum melakukan ziarah lalu duduk secara memanjang dan menghadap. Selametan dipimpin oleh salah satu warga dan ditutup dengan makan bersama. Semua warga yang mengikuti Nyadran menikmati makanan yang sudah dibawa dari rumah dengan berbagi satu sama lain. Suasana hangat sungguh terasa di tengah-tengah warga, bincang-bincang dan cerita mengenai berbagai hal dalam kehidupan juga menambah kesan harmonis yang tercipta. Tradisi ini harus terus dilestarikan sebagai upaya meneruskan tradisi dari para leluhur dan meningkatkan hubungan baik sesama warga.
Dipost : 30 Oktober 2024 | Dilihat : 107
Share :