Gula aren adalah pemanis yang dibuat dari nira yang bersumber dari tandan bunga jantan pohon aren. Gula aren adalah salah satu jenis gula merah. Jenis gula merah yang lain biasanya dibuat dari nira sadapan kelapa dan siwalan, atau bisa juga dari air tebu.
Gula Aren dapat dikatakan adalah gula yang lebih alami karena dibuat dengan proses yang sederhana tanpa tambahan bahan-bahan lain. Selain kandungan gulanya yang lebih sedikit, gula aren juga diketahui mengandung senyawa-senyawa lain yang bermanfaat seperti thiamine, riboflavin, asam askorbat, protein dan juga vitamin C. Jika ingin mendapatkan tubuh yang lebih sehat, tak ada salahnya mulai mengganti gula pasir dengan gula aren sebagai pemanis kopi, teh atau dicampurkan dalam makanan. Salah satu keunggulan gula aren lainnya adalah proses larutnya ke dalam cairan tubuh berlangsung dalam tempo yang lama. Oleh karena itu, gula aren mampu memberikan energi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Banyak warga Desa Kedungboto yang berprofesi sebagai petanu aren. Mereka membudidayakan pohon aren selain untuk konservasi juga mengambil hasilnya yakni kolang-kaling dan nira untuk diolah menjadi gula aren. Masalah utama yang ada di Desa Kedungboto adalah petani aren dalam pemasaran hasil masih tergantung dengan tengkulak. Produknya pun belum ada diversifikasi dan dikemas seadanya tanpa kemasan yang menarik konsumen.
Beberapa kali telah diadakan pelatihan kepada petani aren untuk melakukan diversifikasi produk misalnya mengolah lebih lanjut menjadi gula semut. Namun karena permintaan gula aren yang sangat tinggi, kebanyakan petani memilih untuk mengolah menjadi gula aren saja ketimbang repot mengolah menjadi produk lanjutan.
Sedangkan mengenai pengemasan, petani Aren di Desa Kedungboto hanya di Dusun Watulawang saja yang sudah mengemas gula aren dengan kemasan besek dengan label yang cantik dan menarik. Kebanyakan petani di dusun lainnya hanya mengemas dengan plastik seadanya.
Kontributor:
Budi Utama, Ketua RW 02 Dusun Gedeg
Dipost : 30 April 2023 | Dilihat : 1080
Share :