
kedungboto.desa.id - Mahasiswa KKN Reguler 85 Posko 37 UIN Walisongo Semarang melaksanakan program pembuatan dan penanaman biopori sebagai upaya pengolahan limbah organik di Dusun Kedungboto, Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini berlangsung secara bertahap mulai Selasa, 11 November 2025 hingga Jumat, 14 November 2025 pada sore hari, dan dilakukan di 20 rumah warga Dusun Kedungboto.

Biopori merupakan lubang buatan di dalam tanah yang diisi dengan sampah organik dan berfungsi sebagai media resapan air sekaligus meningkatkan kesuburan tanah di sekitarnya. Program ini diperkenalkan sebagai solusi alternatif dalam mengelola limbah dapur masyarakat yang selama ini umumnya dibuang dengan cara dibakar atau dijadikan pakan hewan ternak. Melalui kegiatan ini, mahasiswa ingin mengenalkan metode yang lebih ramah lingkungan serta memberikan manfaat langsung bagi tanaman di pekarangan rumah warga.
Proses pembuatan biopori dilakukan dengan menyiapkan pipa paralon sepanjang 30 cm yang diberi 70–100 lubang kecil di seluruh permukaannya. Setelah itu, pipa ditanam ke dalam tanah dan ditutup menggunakan tutup pipa yang juga memiliki lubang sebanyak 10–15 buah untuk memungkinkan udara dan air masuk. Perawatan biopori sangat sederhana; warga hanya perlu terus mengisi lubang tersebut dengan sampah organik seperti kulit buah, sisa sayuran, atau dedaunan. Dalam waktu kurang lebih tiga bulan, hasil penguraian sampah akan menjadi kompos dan dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman lainnya.
Salah satu warga Dusun Kedungboto, Ibu Istikharoh, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Ia mengaku sudah pernah mendengar tentang biopori, namun baru kali ini melihat proses pembuatannya secara langsung. Ia juga menyampaikan bahwa jika metode ini berhasil dan menghasilkan pupuk yang baik, ia berniat membuat sendiri biopori serupa untuk dijadikan pupuk bagi pohon mangga di halaman rumahnya.
Melalui program penanaman biopori ini, mahasiswa KKN berharap masyarakat dapat memahami manfaat jangka panjang dari biopori serta mampu menerapkannya secara mandiri di lingkungan rumah masing-masing. Selain membantu mengurangi limbah dapur, biopori juga berperan dalam menjaga kualitas tanah, meningkatkan daya resap air, dan mendukung pelestarian lingkungan di Dusun Kedungboto. Kegiatan ini menjadi sarana belajar bersama antara mahasiswa dan warga untuk membangun kebiasaan hidup yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dipost : 19 November 2025 | Dilihat : 24
Share :