Tidak Perlu Beli Wungkal, Warga Kedungboto Membuat Sendiri

Batu asah atau wungkal adalah peralatan dari batu yang digunakan untuk mengasah pisau, golok, sabit, dan alat-alat tajam lainnya.

Untuk dapat digunakan, batu asah diletakkan di atas permukaan datar dan stabil. Cara mengasah menggunakan batu wungkal sangat gampang. Basahi peralatan yang akan diasah dengan air, lalu gosokkan dengan lembut pada permukaan batu wungkal. Lakukan gerakan secara perlahan dan konsisten, dan pastikan agar bilah pisau selalu dalam posisi miring dengan permukaan batu. Setelah beberapa kali pengasahan, pisau akan menjadi tajam dan siap digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan peralatan tajam.

Sungai Kaliputih yang yang membelah Desa Kedungboto di kanan kirinya banyak terdapat batuan sedimen yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan wungkal. Demikian juga di sekitar anak sungai dan di bukit-bukit di sekitar sungai. Oleh karena itu, warga Desa Kedungboto antara lain di Dusun Semanding, Dusun Watulawang, dan Dusun Jingkol banyak yang menggunakan batuan sedimen yang telah disediakan oleh alam untuk keperluan pembuatan wungkal.

Sebetulnya batu wungkal yang didapat dari alam bisa langsung digunakan untuk mengasah pisau. Namun, batu tersebut sebaiknya dipahat dulu menjadi bentuk persegi panjang agar nyaman dan mudah digunakan untuk mengasah pisau. Di wilayah sekitar aliran sungai Kaliputih, batuan sedimen bahan wungkal banyak tersedia dengan bermacam-macam jenis, mulai dari yang halus sampai kasar. Warga yang akan membuat wungkal tinggal memilih tingkat kekasaran batu yang sesuai dengan keperluannya.

Menurut penuturan warga Semanding yang ditemui redaksi kedungboto.desa.id, batu wungkal alam ini jauh lebih baik dibandingkan dengan batu wungkal buatan pabrik. Hasil asahan pisau lebih tajam, halus, dan tahan lama. Dan pastinya, batu wungkal alam ini jauh lebih murah karena tersedia di alam sekitar kita.