Kedungboto - Tenong dan Ingkung Menjadi Ciri Khas Nyadran Dusun Jingkol, Kedungboto

Tenong dan Ingkung Menjadi Ciri Khas Nyadran Dusun Jingkol, Kedungboto

Nyadran merupakan sebuah Tradisi yang begitu melekat dalam Budaya Jawa dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. Salah satu Dusun yang saat ini masih melaksanakan Tradisi ini yaitu Dusun Jingkol yang merupakan salah satu Dusun di Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal yang dimaksudkan untuk perwujudan penghormatan terhadap leluhur. Kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang bulan Ramadhan atau dua kali dalam satu tahun yakni tepatnya pada hari Jumat Kliwon bulan Rabi’ul Akhir dan Jumat Kliwon bulan Sya’ban sebagai bentuk syukur dan doa untuk para pendahulu. Dusun Jingkol telah melaksanakan Tradisi Nyadran pada hari Jumat, 01 November 2024.

Tradisi Nyadran dihadiri oleh kaum adam yakni pemuda dan bapak-bapak yang merupakan warga Dusun Jingkol. Tradisi Nyadran di Dusun Jingkol berbeda dengan Tradisi Nyadran dari ke-enam Dusun di Desa Kedungboto yang lain karena memiliki ciri khas yang unik, di Dusun Jingkol sendiri Tradisi Nyadran yang dihadiri oleh Pemuda dan Bapak-Bapak  dilaksanakan dengan berangkat beriringan dan dengan memikul sebuah Tenong disisi belakang yang berisi beberapa lauk-pauk yang sudah disiapkan dari rumah, lalu di sisi depan terdapat bakul yang berisi nasi berbentuk tumpeng.

 

Warga yang memikul Tenong berjalan beriringan menuju Makam

Foto Oleh: Shynta Devita Regina

Selain itu, Tradisi Nyadran yang dilaksanakan di Dusun Jingkol juga mengharuskan para warga membawa Ingkung yang merupakan makanan khas Jawa yang berupa ayam utuh yang dimasak dengan bumbu rempah dan disajikan dalam acara-acara adat seperti Tradisi Nyadran yang dilaksanakan di Dusun Jingkol ini.

Ingkung yang disiapkan warga untuk dimakan bersama-sama

Foto oleh: Shynta Devita Regina

 


Dipost : 06 November 2024 | Dilihat : 623

Share :