KENDAL – Bupati Kendal dr. Mirna Anissa, M.Si, Kamis (30/3/2017) di objek wisata alam Selo Arjuno dan Bukit Bligo di Dukuh Watu Lawang Desa Kedungboto Kecamatan Limbangan, melaunching ( meresmikan ) wisata alam bernuansa perbukitan dan pemandangan hutan yang masih asri.
Bupati berharap dengan wisata baru ini akan menambah kekayaan objek wisata di Kabupaten Kendal khususnya wisata alam sehingga semakin menarik minat para investor bahwa di kabupaten Kendal memiliki banyak potensi salah satunya pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata dikatakan Bupati Mirna akan ditunjang dengan pembangunan infrastruktur dan pelayanan prima sehingga akses menuju lokasi wisata mudah dilalui sehingga menarik banyak wisatawan untuk berkunjung serta menikmati keindahan Kendal yang luar biasa.
Untuk mengelola wisata dengan lebih profesional, Bupati Kendal meminta para pemuda atau pengelola untuk membentuk BUMDes pariwisata dengan kelompok sadar wisata sehingga nantinya bisa menata objek wisata Selo Arjuno dan Bligo dengan berbagi fasilitas penunjang bagi wisatawan. Selain itu untuk mengelola tempat wisata tidak bisa dilepaskan dari usaha konservasi alam sehingga terjaga kelestarian alam di sekitar objek wisata dan pengelolaan sampah dari para pengunjung. Kedua hal tersebut, menurut Bupati Mirna sangat mendukung dalam industri pariwisata.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Mirna meminta dukungan masyarakat Kabupaten Kendal khususnya masyarakat Limbangan agar bisa menjaga pekerjaan satu tahun lalu yang diberikan masyarakat Kabupaten Kendal supaya tetap amanah sampai empat tahun ke depan untuk tetap bekerja dengan baik membangun Kabupaten Kendal.
Sementara, Camat Limbangan, Widodo mengatakan wisata bertema alam yang baru tersebut merupakan tonggak sejarah yang masih memerlukan publikasi dan promosi terutama terkait dengan seluruh objek wisata di wilayah Limbangan. Pengelolaan wisata untuk sementara oleh BUMDes yang ada yang nantinya akan berkembangan dengan membentuk BUMDes wisata tersendiri.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Tavip Purnomo, SH mengatakan, jajarannya mendukung penuh keberadaan tempat wisata baru tersebut dengan melakukan pembinaan intensif melalui BUMDes pariwisata dan nantinya lewat pokdarwis. Untuk lebih mengenalkan wisata Selo Arjuno dan Bligo, terutama pada anak – anak sekolah, program wisata pendidikan nyang selama ini sudah ada akan ditambah destinasi wisata ke Selo Arjuno dan Bligo.
Sementara itu salah satu pengelola Selo Arjuno dan Bligo, Turmudi mengatakan, kawasan wisata yang dikembangkannya sarat dengan pesona tersendiri yang bisa dinikmati wisatawan. Menurutnya dari puncak Selo Arjuno dan Bligo dapat melihat Kendal bawah dan Pelabuhan Kendal. Dengan ketinggian sekitar 125 meter, Selo Arjuno sangat menantang buntuk didaki sedangkan Bligo merupakan bukit yang landai yang bisa dinaiki dengan mudah. “Keunikan dari kedua wisata tersebut, jika dilihat dari Selo Arjuno, terlihat Bligo lebih rendah sedangkan bila dilihat dari Bligo, Selo Arjuno lebih rendah. Padahal Selo arjuno secara ukuran lebih tinggi,” tuturnya.
Selain itu, Selo Arjuno selain menawarkan keindahan alam dan tanatangan juga ada nilai sejarahnya dan nuansa mistisnya. Nilai sejarahnya Selo Arjuno merupakan petilasan dari tokoh jaman kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta serta banyak misteri yang dikandung dan mitosnya antara lain anak muda atau wisatawan yang belum mendapatkan jodoh, menurut kepercayaan masyarakat setempat, akan mendapatkan jodohnya.
Untuk Menaiki Selo Arjuno dan Bligo, pemandu disediakan oleh pengelola dengan masing masing guide / pemandu untuk lima wisatawan. Apabila tidak kuat naik akan digendong oleh pemandu. Di Selo Arjuno disediakan tangga dari besi dengan sudut kemiringan 90 derajat. Di atas bukit Bligo sudah disediakan gazebo untuk tempatb berswafoto atau selfie. Penginapan untuk wisatawan disediakan di home stay di rumah warga lengkap denghan temnpat MCK serta tempat sembahyang unik, mushola di atas batu.
Terdapat kisah bernuansa sejarah pada Dusun Watu Lawang yakni dinamai oleh tokoh Mataram bernama Ki Suromoyo yang semula berniat membuat tugu dari batu, namun tidak bisa. Sehinga akhirnya batu Selo Arjuno yang sebenarnya bernama Selo Rejono dari kata rejo ( mulia – bahasa Jawa ). Untuk gampang mengingatnya, masyarakat setempat menamainya Selo Arjuno. (Kontributor Kendal/heDJ)
Dipost : 13 Februari 2020 | Dilihat : 746
Share :